Rabu, 27 Agustus 2008

SENAM BAYI POSISI TENGKURAP

Sekedar forward dr email temen, semoga bermanfaat:

Selain bisa mendekatkan hubungan orang tua-anak, mengajak si bayi bersenam juga bisa membantunya melatih koordinasi dan kekuatan otot tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Ajaklah bayi bersenam sejak usianya 2 bulan. Pertimbangannya, di usia ini ada beberapa refleks primitif atau refleks bawaan lahir (salah satunya adalah refleks menggenggam) yang sudah mulai menghilang. Artinya di usia ini bayi sudah memiliki kemampuan yang memungkinkannya mengikuti gerakan senam.

Seperti dikatakan Dra. Ira Kusyairi Dipl. PT., dari Klinik Tumbuh Kembang Pela, Jakarta, dengan mengajak bayi bersenam, orang tua bisa memantau tonggak-tonggak perkembangan motorik buah hatinya, selain melancarkan metabolisme tubuh, sirkulasi darah dan sistem pernapasannya. Tentu saja senam boleh dilakukan mulai usia ini jika secara medis si bayi dalam keadaan sehat dan ia bukan anak berkebutuhan khusus.

Gerakan senam bayi sehat berikut ini bisa dilakukan oleh anak berusia 2-8 bulan.
Lakukan sesuai dengan kemampuannya secara bertahap dan meningkat. Contohnya, jika bayi kita belum bisa menopang tubuhnya dengan tangan (seperti pada foto 2.b) gerakan senam seperti itu tidak diutamakan. Cukup memperkenalkannya saja dengan mengangkat si bayi sebentar sambil berat tubuhnya ditumpukan sepenuhnya pada kita. Kalau sudah berusia 5 bulan, umumnya ia sudah kuat menopang bobot tubuhnya sendiri. Dengan begitu kita boleh membagi beban berat badannya ke kedua tangannya

Untuk bayi berusia 2-4 bulan setiap gerakan senam masing-masing hanya perlu dilakukan 4 kali. Selanjutnya, jika usia bayi sudah menginjak usia 4-6 bulan, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 6 kali, dan meningkat menjadi 8 kali ketika usianya 6-8 bulan.

GERAKAN SENAM TENGKURAP
Kali ini gerakan senam yang ditampilkan adalah untuk posisi tengkurap. Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 4 kali.
1a. Tengkurapkan bayi, letakkan kedua tangannya di depan dengan tumpuan kedua sikunya. Setelah duduk bersimpuh, letakkan tangan kita di samping pinggangnya. Keempat jari kita berada di bawah badannya, sedangkan ibu jari di atas/pinggang bagian belakang.

1b. Angkat bayi dengan kedua tangan kita hingga posisi tangannya lurus menyangga/menopang badannya. Lalu turunkan kembali.

2a. Masih dalam posisi yang sama, pegang dengan lembut tapi kokoh kedua kaki bayi tepat di batas pergelangan kakinya.

2b. Angkat kaki bayi hingga sejajar dengan kepala kita dan posisikan ia melayang di hadapan kita.

2c. Turunkan secara perlahan. Usahakan ia mencoba menopang badannya dengan kedua tangannya, sebelum ia kembali ke posisi tengkurap.

3a. Pegang kakinya dari arah luar tepat di atas mata kaki. Posisi tangan bayi tetap di depan menyangga dada dengan sikunya.


3b. Tekuk kaki bayi ke dalam (seperti gerakan renang gaya dada), kemudian kembali ke posisi semula.

4. Dengan cara memegang yang sama, rapatkan kedua kaki bayi dengan punggung telapak kakinya menyentuh matras sementara kakinya tetap lurus. Lalu lakukan gerakan membuka kaki bayi ke arah luar dengan posisi kaki anak tetap lurus. Putar sedikit kakinya supaya mata kaki bagian dalam bisa menempel ke matras saat kaki berada pada posisi membuka.


Gazali Solahuddin. Foto: Ferdi/nakita. Model Nina & Riga

Tidak ada komentar: